Maret 14, 2022

Perbedaan dari UI Design dan UX Design

Perbedaan dari UI Design dan UX Design

Banyak sekali orang sering menganggap bahwa desain UI dan desain UX adalah hal yang sama dikarenakan banyaknya orang-orang yang menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian.

Memang benar bahwa UI dan UX saling terkait dikarenakan keduanya memiliki peran untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna saat memakai aplikasi atau situs web. Akan tetapi, penting untuk dicatat bahwa keduanya tidak sepenuhnya sama.

Jadi, apa perbedaan diantara desain UI dan UX dan apakah hubungannya dengan satu sama lain? Mari kita bahas lebih lanjut!

 

Apakah itu UI dan UX Design?

Pertama, mari kita cari tahu apakah kepanjangan dari UI dan UX dan tujuan yang dilayani masing-masing!

UI Design

UI adalah singkatan dari User Interface dan merupakan bagian dari UX.

Sesuai dengan namanya, UI mengacu pada visual atau tampilan produk, baik itu website maupun aplikasi. Desain UI bertindak sebagai alat untuk menyempurnakan produk sehingga menjadi menarik dan mempengaruhi kesan pertama pengguna, atau user, secara positif.

Dengan demikian, UI pada dasarnya mendorong pengguna untuk mengeksplorasi lebih banyak tentang produk. Oleh karena itu, peran seorang UI designer dalam menciptakan visual yang menarik sangat dibutuhkan dalam hal ini.

UX Design

UX adalah singkatan dari User Experience yang mengacu pada begaimana perasaan pengguna

Ketika berinteraksi dengan produk. Desain UX berfungsi untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dengan membuat fitur lebih mudah diakses dan digunakan dalam hal ini, peran seorang desainer UX sangat penting dalam memastikan kepuasan keseluruhan saat menggunakan produk.

Desain UI dan UX adalah salah satu komponen terpenting dalam pengembangan produk. Mengapa demikian? Karena keduanya berperan sebagai factor penentu pertama yang akan menentukan apakah sebuah aplikasi atau website akan dimanfaatkan dengan baik oleh pengguna atau tidak.

Membuat kesan pertama yang baik dengan pengguna sangat penting karena ini akan mempengaruhi kelanjutan interaksi ini. Untuk lebih memahami tentang pengertian desain UI dan UX, anda dapat menonton video singkat berikut ini:

Pengertian sederhananya adalah, kesan pertama suatu produk terletak pada antarmuka, atau Interface. Jika desain interface tidak menarik dan tidak dapat berfungsi dengan baik, ini akan berdampak negative pada persepsi pengguna terhadap produk dan kemungkinan besar akan menyebabkan mereka meninggalkan platform. Untuk itulah peran seorang UI/UX Designer dalam menciptakan visual sebuah produk sangat dibutuhkan.

 

Apakah perbedaan diantara UI design dan UX design?

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, desain UI dan UX sering sekali dianggap sebagai hal yang sama oleh banyak orang, padahal sebenarnya tidak. Jadi, apakah perbedaan utama antara desain UI dan UX? Mari kita bahas lebih lanjut!

1. Fokus

Prinsip dasar yang membedakan desain UI dan desain UX terletak pada focus desain yang dibuat. Kita bisa melihat perbedaannya berdasarkan maknanya masing-masing dengan memperhatikan kedua istilah tersebut. Desain UI berfokus pada visual produk sementara desain UX berfokus pada kenyamanan dan kepuasan pengguna.

2. Perencanaan Dasar

Desain UI dan desain UX juga memiliki rencana dasar yang berbeda. Rencana desain UI dibuat berdasarkan brand guideline, sehingga produk yang dibuat dapat sesuai dengan konsep yang ditentukan. Sedangkan rancangan UX design didasarkan pada data dan hasil riset pengguna sehingga dapat menghasilkan produk yang disukai dan dibutuhkan

3. Prinsip Design

Desain UI dan UX juga memiliki prinsip berbeda yang mereka ikuti. UX design menggunakan konsep desain Human Centered Design, sedangkan UI design menggunakan User Centered Design.

  • Human Centered Design adalah sebuah proses desain yang berfokus pada karakteristik manusia, persepsi, dan keadaan psikologis.
  • User Centered Design adalah proses desain yang juga berfokus pada karakteristik manusia tetapi lebih spesifik dan berfokus pada analisis yang lebih mendalam tentang manusia sebagai target pengguna yang ditetapkan.

4. Elemen

Elemen UI design tidak hanya berfokus pada faktor-faktor yang dapat membuat suatu produk menjadi menarik atau indah, tetapi juga mempertimbangkan elemen-elemen yang dapat menambah interaktivitas karena UI design berfokus pada titik interaksi antara pengguna dan produk.

Berikut adalah 4 elemen yang penting di dalam UI design:

  • Kontrol input
    adalah elemen yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan informasi ke dalam system. Misalkan, jika kami membutuhkan informasi dari pengguna tentang hobi mereka, maka tahap selanjutnya adalah untuk menggunakan elemen ini untuk mengambil informasi tersebut. Beberapa contoh elemen input control adalah checkbox, dropdown list, list box, button, toggle, text field, dan lain-lain.
  • Komponen navigasi
    adalah elemen yang membantu pengguna memindahkan atau menjelajahi suatu produk sehingga pengguna dapat mencapai tujuannya dalam menggunakan web atau aplikasi. Beberapa contoh komponen navigasi adalah breadcrumbs, sliders, search fields, tags, icons, dan lain-lain.
  • Komponen informasi
    adalah elemen yang digunakan untuk berbagi informasi sehingga pengguna dapat lebih memahami objek yang ditampilkan. Beberapa contoh komponen informasi adalah notifications, tool tips, progress bars, message boxes, modal windows, dan lain-lain
  • Containers
    adalah elemen-elemen yang memuat konten terkait dalam satu wadah agar tampilan tidak terlalu penuh dan membuat pengguna lebih focus pada satu elemen yang ditampilkan. Contoh elemen container adalah.

 

Berikut 5 elemen penting dalam UX Design:

(Menurut Jesse James Garrett dalam bukunya yang berjudul “The Elements of User Experience: User-Centered Design for the Web and Beyond,”)

  • Strategi.
    Dalam strategi, kita akan berbicara mengenai dua komponen; kebutuhan pengguna dan tujuan situs. Kebutuhan pengguna merupakan tujuan dari sebuah produk. Oleh karena itu, kami harus memahami apa yang diinginkan pengguna dari produk kami dan bagaimana hal itu sesuai dengan tujuan situs kami. Kedua hal ini merupakan fondasi yang penting dalam proses perancangan sebuah produk.
  • Cakupan.
    Ketika kami telah berhasil mengidentifikasikan dan menyelaraskan kebutuhan pengguna dan tujuan situs, strategi akan diterjemahkan ke dalam ruang lingkup. Singkatnya, pada tahap ini kami akan mengubah strategi menjadi persyaratan yang merupakan spesifikasi fungsional dan konten. Untuk lebih jelasnya, spesifikasi fungsional dan persyaratan konten dapat dijelaskan sebagai berikut:

    • Spesifikasi fungsional adalah kumpulan fitur pada produk yang dibutuhkan pengguna untuk mencapai tujuan mereka.
    • Persyaratan konten adalah informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dari suatu produk dan nilai apa yang disajikan oleh informasi konten itu bagi pengguna.
  • Struktur.
    Selanjutnya, kami akan mengatur fitur dan konten yang sebelumnya dikumpulkan ke dalam struktur sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan informasi ini. Dalam struktur ini, ada dua komponen: desain interaksi dan arsitektur informasi.

    • Desain interaksi harus selaras dengan spesifikasi fungsional karena menentukan bagaimana pengguna dapat berinteraksi dengan produk dan bagaimana fitur dalam produk akan merespons interaksi pengguna.
    • Arsitektur informasi harus selaras dengan persyaratan konten karena cara penyusunannya dapat menentukan seberapa baik pengguna akan memahami informasi yang diberikan.
  •  Kerangka.
    Kerangka adalah representasi dari produk yang dibuat dan tahap dimana gambar rangka akan dibuat. Produk yang dibuat akan mulai terlihat karena pada tahap ini kita akan mengoptimalkan pengaturan desain interaksi dan arsitektur informasi, yang dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi.Elemen kerangka dapat dibagi kedalam 3 komponen utama:

    • Desain interface menunjukan elemen visual dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan produk secara fungsional.
    • Desain navigasi memungkinkan pengguna untuk memindahkan dan mengakses arsitektur informasi pada suatu produk secara efektif.
    • Desain informasi menyajikan konten yang dapat memudahkan pemahaman pengguna.
  • Permukaan.
    Pada tahap ini, kita dapat melihat desain visual dari produk jadi dan segala sesuatu yang akan ditampilkan. Setiap komponen memiliki tujuannya sendiri, tetapi mereka juga harus berhubungan agar produk yang dirancang dapat sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

The Elements of User Experience: User-Centered Design for the Web and Beyond

Keterampilan yang Dibutuhkan

Desainer UI harus memiliki kemampuan untuk membuat desain grafis, tata letak, dan market yang menarik untuk membuat visual produk yang menarik.

  • Desain grafis bisa juga disebut sebagai alat komunikasi visual. Desainer UI harus mampu menyampaikan nilai suatu produk kepada pengguna dengan membuat desain yang menarik sesuai dengan konsep yang diinginkan.
  • Layout adalah sebuah pola yang digunakan untuk mengatur elemen interface pada sebuah produk, yang meliputi header, content area, sidebars, footers, navigation, CTA (Call to Action) buttons, dan lain-lain. Desainer UI diwajibkan untuk membuat layout yang mudah diikuti oleh mata pengguna, untuk meminimalkan kesulitan navigasi.
  • Maket merupakan representasi visual dari suate konsep yang akan diterapkan pada suatu produk. Biasanya dibuat dengan variasi dua dimensi atau tiga dimensi dan juga diberikan efek visual lainnya agar terlihat realistis. Desainer UI harus juga bisa membuat mockup agar fitur-fitur tersebut bisa dihadirkan dengan baik. Mockup biasanya dibuat setelah wireframe disetujui.

 

Sementara itu, desainer UX harus memiliki kemampuan untuk membuat wireframe dan prototype dengan baik, sehingga desain sebuah produk dapat ditunjukan.

  • Wireframe,
    atau bisa juga dikenal sebagai blueprint screen, adalah kerangka dasar dalam merancang suatu produk, dimana ia menjadi titik awal untuk proses perancangan sebuah situs web atau aplikasi.
    Biasanya wireframe akan seperti skema hitam putih sederhana yang meliputi 3 komponen utama, antara lain desain interface, desain navigasi, dan desain informasi. Wireframe dibuat untuk menyampaikan konten suatu produk.
    Ada 3 jenis wireframe secara umum:

    • Low-fidelity wireframe adalah jenis wireframe dengan desain paling sederhana. Ini biasanya dibuat tanpa akurasi skala, kisi, atau piksel.
    • Wireframe mid-fidelity adalah jenis wireframe yang paling umum digunakan. Mid-fidelity memiliki detail yang lebih lengkap dibandingkan dengan low fidelity. Representasi desain mid-fidelity akan lebih akurat, meskipun tidak menggunakan gambat atau tipografi.
      Biasanya mid-fidelity dibuat dengan warna yang berbeda-beda sehingga dapat menjelaskan detail dari suatu fitur tertentu.
    • High-fidelity wireframe adalah jenis wireframe yang paling detail dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya. Fidelitas tinggi memiliki desain yang paling spesifik.
      Jenis ini sudah menggunakan gambar dan tulisan konten yang sebenarnya ditambah detail tembahan lainnya. Tipe ini juga dilengkapi dengan fitur interaktif.
  • Prototype
    adalah desain yang dibuat dengan tujuan untuk menguji konsep atau proses kerja suatu produk. Prototipe dibuat setelah mockup telah disetujui dan hal tersebut dibuat sedekat mungkin dengan hasil suatu produk untuk mensimulasikan bagaimana pengguna dapat berinteraksi. Prototipe dibuat dengan tujuan untuk menguji konsep suatu produk, agar dapat mendeteksi kesalahan pada tahap awal pembuatan suatu produk.

 

Setelah menjelaskan perbedaan antara desain UI dan desain UX, mari kita rangkum detail di atas dalam sebuah table agar lebih mudah dipahami dan Anda dapat mengingat poin-poin penting di dalamnya dengan baik.

 

Bagaimana Desain UI dan Desain UX Bekerja Sama dalam Pengembangan Produk?

Setelah memahami perbedaan antara desain UI dan desain UX, sekarang kita akan membahas bagaimana mereka akan bekerja sama dalam proses pengembangan produk.

Desain UI akan menentukan bagaimana produk akan dilihat oleh pengguna untuk membuat kesan pertama yang baik. Oleh karena itu desainer UI harus memastikan daya Tarik suatu produk.

Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan bagaimana komposisi warna, gambar, tipografi, dan elemen UI lainnya dapat menyatu dengan baik dan sesuai dengan konsep yang telah direncanakan. Hal ini penting agar pengguna merasa nyaman saat menggunakannya.

Desainer tidak hanya harus memprioritaskan daya tarik, tetapi juga fungsionalitas dan kemudahan penggunaan. Di sinilah peran desainer UX masuk. Desainer UX bertanggung jawab untuk menentukan bagaimana elemen yang telah dirancang oleh desainer UI dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna.

Hal ini dimaksudkan agar pengguna mendapatkan kepuasan dan pengalaman yang baik saat menggunakan produk tersebut.

Keberhasilan desain UX dalam suatu produk dapat diukur dari sederhana atau rumitnya fungsi desain UI. Ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam membuat desain UI untuk menghasilkan desain UX yang baik:

  1. User Point of View / Sudut Pandang Pengguna
    Sebuah produk harus dibuat dengan memperhatikan kebutuhan pengguna dan menjadikan sudut pandang pengguna sebagai focus. Karena preferensi pengguna saat berinteraksi dengan produk dapat diketahui dengan menggunakan sudut pandang ini.
  2. Kosisten
    Pengguna cenderung menyukai konsistensi dalam tampilan dan fungsi suatu elemen. Ini karena pengguna pengguna akan lebih mudah mempelajari pola produk dan meminimalkan kebutuhan untuk belajar berulang.
  3. Kesederhanaan
    Desain yang sederhana dan efisien akan lebih disukai oleh pengguna dibandingkan desain yang rumit. Selain lebih mudah digunakan, desain yang sederhana dapat mengurangi kebingungan saat pengguna memakai produk tersebut.

 

Apakah UI Desain dan UX Desain dapat Dipisah?

Jawaban singkatnya adalah tidak.

Testing