Juli 15, 2024 • Knowledge
Juni 21, 2021 • Knowledge
Inilah Trend Design Mobile App Terbaik Tahun 2021
Table of Contents
Persaingan pasar mobile application saat ini sangat kompetitif. Setiap hari muncul mobile app baru yang menawarkan fitur dan konten yang menarik bagi calon penggunanya.
Salah satu kunci sukses sebuah mobile app untuk bersaing di pasaran adalah design. Desain tidak hanya tentang tampilan yang menarik, tapi juga bagaimana memasukkan aspek-aspek penting, misalnya psikologi, estetika, dan perilaku pengguna.
Setiap tahunnya terjadi perubahan trend pada mobile app. Begitu pula tahun 2021, dimana trend UI/UX design mobile app mengalami perkembangan yang signifikan.
Sebagai pemilik app, sangat penting bagi anda untuk mengikuti trend design mobile app terkini. Untungnya, kami berbaik hati merangkum apa saja trend design mobile app terbaik di tahun 2021 untuk anda.
Apa sajakah trend design mobile app untuk tahun 2021? Mari simak pembahasan selengkapnya dan dapatkan inspirasi design untuk mobile app anda.
Sekilas Tentang Trend UI/UX Design Mobile App
Mobile app design adalah proses merancang design sebuah mobile app yang bertujuan menghasilkan mobile app dengan design yang menarik tapi juga fungsional. Mobile app design berfokus pada user interface (UI) dan user experience (UX) dari mobile app yang akan dibuat.
Orang yang merancang mobile app design disebut dengan UI/UX designer. UI/UX designer bertanggung jawab untuk membuat UI dan UX yang baik, dengan cara membuat tampilan mobile app menjadi lebih menarik untuk digunakan pengguna.
Misalnya, penerapan warna-warna yang sesuai dengan konteks, meletakkan elemen-elemen penting seperti button dan icon pada posisi yang tepat, membuat design secara konsisten pada setiap elemen yang digunakan, serta memastikan aplikasi dapat berjalan secara optimal.
Mobile app design memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembuatan app. Tanpa adanya user interface yang menawan, pengguna tidak akan tertarik untuk menggunakan mobile app yang telah anda buat.
Selain itu, user experience juga merupakan salah satu kunci dari kenyamanan pengguna dalam menggunakan suatu mobile app. Oleh karena itu, teknologi yang canggih perlu didukung dengan design yang user-friendly agar dapat digunakan serta bermanfaat bagi penggunanya.
Design merupakan salah satu aspek yang menjual dari suatu mobile app, maka setiap bisnis pada era digital ini terus berinovasi untuk meningkatkan UI/UX design pada mobile app mereka. Inovasi-inovasi yang terjadi secara drastis adalah bagian dari perubahan trend mobile app design yang selaras dengan perkembangan teknologi.
Apa Saja Trend Design Mobile App Tahun 2021?
Dunia mobile app telah mengalami perkembangan yang progresif dan signifikan setiap tahunnya. Berikut adalah 12 trend design mobile app yang akan mendominasi pada tahun 2021:
- Augmented Reality (AR)
- Chatbots
- Dark Mode
- Neumorphism
- Better Animation Experiences
- Voice-based Assistant
- 3D Design
- Rounded Shapes & Corner
- Video Interactions
- Data Visualization
- Gradient Colors
- Password-less Login
Berikut penjelasan selengkapnya untuk masing-masing trend.
Augmented Reality (AR)
Augmented Reality (AR) memang bukanlah tren baru, namun diprediksi akan semakin populer pada tahun 2021 ini. AR adalah sistem yang menggabungkan dunia nyata dengan obyek yang dihasilkan komputer secara interaktif dan bekerja secara real-time.
AR merupakan salah satu inovasi mobile app design paling keren yang pernah ada. Perpaduan antara kenyataan dan fantasi menjadikan AR sebagai UI design terbaik.
Teknologi AR ini tidak hanya digunakan untuk keperluan hiburan dan kesenangan, tapi juga membantu dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya ialah e-commerce, e-health, dan online banking, semuanya telah dilengkapi dengan teknologi AR.
Misalnya ketika berbelanja secara online, pengguna dapat mencoba pakaian untuk melihat penampilan mereka sebelum membeli. Dari sisi pengguna AR tidak hanya dapat meningkatkan user experience dalam menggunakan aplikasi, tapi juga menyederhanakan pekerjaan dan menghemat waktu.
AR kini bukan lagi sebuah produk fiksi ilmiah, tapi sudah merupakan hal nyata yang ada dalam jangkauan pengguna.
Chatbots
Chatbot merupakan tren dengan pertumbuhan tercepat dalam komunikasi digital. Teknologi chatbot sudah ada sejak awal 2000-an dan sekarang mereka telah menawarkan beragam fitur canggih.
Chatbot banyak digunakan pada website ataupun mobile app. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk berkomunikasi dengan bot sebagai pengganti customer service.
Sebagian besar UI/UX designer menggunakan bot untuk membalas pesan pengguna secara otomatis. Hal ini bertujuan untuk menghindarkan pengguna menunggu jawaban terlalu lama dari layanan pelanggan yang bisa menjadi penghalang dari transaksi penjualan.
Desain percakapan yang melibatkan chatbot dapat membantu mengkonversi pengunjung yang datang menjadi pelanggan. Chatbot adalah cara yang tepat untuk membangun hubungan jangka panjang antara brand dengan pelanggannya.
Chatbot yang baik dirancang menggunakan teknologi machine learning. Setiap kali pengguna bertanya, chatbot menjawab dengan cepat sesuai dengan kemungkinan jawaban yang tepat.
Semakin besar database yang dimiliki, semakin baik pula respon jawaban yang dapat chatbot berikan. Dengan manfaat yang sedemikian besarnya, maka tak heran jika tren ini akan semakin berkembang dalam dunia mobile app design.
Apalagi didukung dengan berkembangnya teknologi Artificial Intelligence (AI) yang juga bisa digunakan untuk membuat chatbot. Kemungkinan tren chatbot untuk berkembang pesat dan mendominasi tren mobile app design menjadi semakin tidak terbatas.
Dark Mode
Dark mode telah menjadi tren mobile app design yang populer sejak tahun lalu, dan diprediksi akan semakin mendominasi pada tahun 2021 ini. Dark mode bisa dibilang merupakan tren yang wajib diterapkan pada setiap mobile app.
Banyak brand besar yang telah menerapkan dark mode pada aplikasi mereka. Sebut saja produk-produk Google (YouTube, Gmail, Drive, dll.), apps buatan Facebook (Instagram dan WhatsApp), ataupun apps lain di Play Store maupun Apple Store.
Dark Mode sendiri merupakan UI design hemat daya yang menampilkan sebagian besar tampilan dengan warna gelap. Dark mode membuat UI design tampak elegan, minimalis, dan tidak mencolok.
Bagi smartphone, dark mode membawa dua keuntungan. Yang pertama ialah menghemat daya baterai dengan mengurangi penggunaan pixel cahaya. Sedangkan yang kedua adalah memperpanjang umur layar, khususnya bagi layar bertipe OLED.
Sedangkan bagi pengguna, penerapan dark mode bermanfaat dalam membantu mengurangi ketegangan mata ketika menatap layar smartphone dalam waktu yang lama. Tak hanya itu, dark mode juga bisa membuat mata terasa lebih rileks ketika menatap layar di malam hari.
Dark mode membuat tampilan mobile app terlihat lebih aesthetic, serta membuat konten bisa dibaca dengan jelas karena tidak terganggu dengan dekorasi maupun detil-detil yang tidak perlu. Oleh karena itu, banyak pengguna lebih memilih menggunakan mobile app dalam mode gelap.
Tren dark mode pada mobile app design diprediksi akan tetap berkelanjutan dan tidak akan pudar dalam waktu dekat.
Neumorphism
Jika anda perhatikan, icon dan tombol yang digunakan pada mobile app design menjadi sangat sederhana dalam beberapa tahun belakangan. Tapi biarpun sederhana, para UI/UX designer tetap berupaya untuk membuatnya tampak menarik. Bagaimana caranya?
Caranya adalah dengan menerapkan sebuah tren yang bernama neumorphism. Neumorphism sudah menjadi tren dalam web design dari beberapa tahun terakhir, dan kini merambah menjadi tren dalam mobile app design.
Neumorphism sendiri merupakan akronim dari new skeumorphism, atau bisa juga dikatakan sebagai turunan dari skeumorphism. Tren mobile app design ini membawa gaya lama dari awal 2010-an tapi dengan perubahan disana-sini agar tampilannya tampak lebih modern.
Neumorphism memberikan tampilan yang seolah-olah berada diantara flat UI dan 3D graphic sehingga tampak minimalis tapi tetap modern. Pada tren ini, para designer menciptakan tampilan mobile app dengan tekstur dan warna pada elemen semirip mungkin dengan bentuk aslinya di dunia nyata.
Tren neumorphism bisa anda temukan dengan mudah pada mobile app, termasuk aplikasi bawaan smartphone seperti calculator, calendar, atau setting. Mobile app tersebut memiliki icon design yang minimalis namun tetap dengan variasi bentuk dan warna.
Tren UI design ini sangat menyenangkan dan memberi kesempatan pada para UI/UX designer untuk bermain-main dengan berbagai variasi bentuk dan warna. Dan nampaknya, neumorphism adalah tren yang masih akan bertahan pada mobile app design setidaknya hingga beberapa waktu ke depan.
Better Animation Experiences
Dalam proses pengembangan mobile app, kini para designer semakin fokus untuk menambahkan animasi yang halus dan mengesankan bagi pengguna. Hal ini selaras dengan spesifikasi smartphone yang semakin meningkat, sehingga para UI/UX designer bisa menghasilkan animasi yang lebih canggih.
Animasi pada mobile app tidak hanya berfungsi untuk keperluan dekoratif semata. Namun, penggunaan animasi pada mobile app juga merupakan hal yang krusial demi menghasilkan user experience yang lebih baik bagi pengguna.
Animasi yang informatif, tajam, dan bersih membantu menciptakan user experience yang seimbang dalam meningkatkan proses interaksi. Pergerakan animasi memudahkan pengguna untuk mengetahui informasi pada mobile app, misalnya perubahan status dan konfirmasi tindakan.
Maka dari itu, animasi harus ditambahkan pada saat pengguna berinteraksi pada tampilan layar tertentu, memasukkan data tertentu, atau saat mereka menekan tombol yang mengarahkan pengguna ke tampilan lain. Selain itu, animasi juga bisa ditambahkan untuk pemrosesan transaksi dan sebagai penanda konfirmasi bahwa mobile app telah menerima input dari pengguna.
Animasi tidak hanya fungsional, tapi juga merupakan bagian dari branding. Semakin banyak brand yang menerapkan animasi pada mobile app untuk melengkapi citra brand mereka, yang mana membantu pengguna merasa lebih dekat dengan brand, meningkatkan user experience, dan meningkatkan konversi.
Perkembangan animasi pada mobile app juga dapat dilihat dengan munculnya micro animation. Micro animation banyak ditemukan dengan mudah pada hampir semua mobile app.
Contoh paling populer dari penggunaan micro animation pada mobile app adalah hamburger menu. Terkadang, kita tidak menyadari keberadaan micro animation karena mereka sangat alami dan menyatu dengan user interface.
Micro animation membuat mobile app tampak lebih intuitif dan alami. Namun terlalu banyak menggunakan micro animation, ataupun animasi secara umum dapat mengalihkan perhatian pengguna ketika mengoperasikan mobile app.
Oleh karena itu, sebelum anda menerapkan tren mobile app design ini, sangat penting bagi anda untuk memahami apakah animasi yang digunakan dapat membantu pengguna atau malah mengalihkan mereka dari tujuan awal. Pahami pengguna anda, cari tahu apa yang mereka perlukan, dan bantu mereka mencapai tujuannya dengan bantuan animasi.
Voice-based Assistant
Voice-based assistant merupakan salah satu tren mobile app design dengan pertumbuhan tercepat dan dipastikan akan mendominasi pada tahun 2021. Menurut data dari DBS Interactive, 41% orang dewasa di Amerika Serikat sudah menggunakan voice-based assistant pada smartphone mereka untuk pencarian sehari-hari.
Tren ini memang bukan lagi sebuah inovasi, karena sudah ada sejak beberapa tahun silam. Hanya saja, dulu voice-based assistant hanya digunakan sebagai pintasan secara umum, misalnya Siri yang bisa membangunkan anda ketika jam 6 pagi.
Tapi sekarang, seiring dengan perkembangan teknologi, voice-based assistant tidak hanya sekadar berfungsi untuk memudahkan anda dalam pencarian tanpa mengetik, namun juga dapat membantu dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Misalnya “apakah saya perlu membeli smartphone baru?”, atau “jurusan kuliah apa yang harus saya pilih?”.
Dengan kata lain, voice-based assistant terus mengalami perkembangan dan semakin user-friendly. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukanpun semakin beragam, terkesan bercerita, bahkan bisa memahami siapa yang tengah berinteraksi dengannya dengan menganalisis wajah dan suaranya.
Pengembang voice-based assistant untuk mobile app dari perusahaan terkemuka, seperti Google Assistant, Amazon Alexa, dan Apple Siri, berlomba-lomba mengembangkan generasi selanjutnya dari voice-based assistant yang berbasis artificial intelligent (AI). Generasi selanjutnya dari AI-based voice assistant bakal memiliki:
- Personalisasi tingkat lanjut. Tujuan utama dari personalisasi design adalah untuk membuat pengguna merasa bahwa konten telah dipersonalisasi khusus untuk mereka. Voice-based assistant akan belajar memahami wajah dan suara penggunanya lalu berinteraksi sesuai dengan karakteristik pengguna.
- Interaksi tanpa sentuhan. Voice-based UI akan membantu UI/UX designer mengurangi jumlah langkah yang dibutuhkan pengguna untuk mendapatkan hasil yang dikehendaki.
- Analisis suasana hati pengguna. Ini merupakan salah satu inovasi dari AI-based voice assistant yang sangat menarik. Generasi selanjutnya dari voice-based assistant akan mampu menganalisis ucapan pengguna untuk memahami suasana hatinya saat ini.
AI-based voice assistant akan terus mengakomodasi kehidupan kita, dengan memberikan jawaban yang lebih cepat dan tepat, serta memastikan user experience yang disesuaikan.
3D Design
3D design memang bukanlah merupakan tren mobile app design yang baru. Elemen grafis 3D telah digunakan pada mobile app dan website selama bertahun-tahun.
Namun sekarang, penggunaan elemen 3D pada mobile app design telah berubah, tidak hanya untuk kepentingan dekoratif, tapi mereka memiliki tujuan fungsional yang jelas. Hal ini karena hardware yang diimplementasikan pada smartphone semakin mumpuni sehingga memungkinkan untuk memproses efek grafis 3D yang lebih canggih.
Mendesain grafis 3D pada UI design memang bukanlah pekerjaan mudah. Diperlukan keterampilan tertentu dan kerja keras dalam mewujudkannya, namun seringkali hasil yang didapatkan luar biasa bagus.
Bagi UI/UX designer, hal yang wajib diperhatikan dalam mendesain grafis 3D ialah mereka harus meningkatkan efisiensi dalam proses interaksi dan baru kemudian menciptakan efek yang wow. Contohnya, produk dapat dilihat secara 360 derajat, yang bisa meningkatkan user experience secara keseluruhan.
Menggunakan efek 3D dapat menarik perhatian pengguna dan membuat produk terlihat lebih menarik. Pada akhirnya, di tahun 2021 akan lebih banyak brand menggunakan efek 3D pada produk dan layanan mereka, untuk mensimulasikan pengalaman berbelanja layaknya di toko fisik.
Rounded Shapes & Corner
Di tahun 2021 ini, anda akan melihat banyak sekali bentuk bulat diterapkan pada mobile app design. Bentuk-bentuk bulat ini bisa anda temukan pada icon, layout, dan button.
Selain itu, bentuk bulat juga banyak diterapkan pada sudut. Ini merupakan tren yang berkembang dan terinspirasi dari design smartphone modern, sebut saja smartphone flagship dari Apple atau Android.
Sudut yang membulat tercermin pada design UI milik smartphone-smartphone flagship, sehingga semua mobile app dan website memiliki tampilan dan nuansa yang bulat. Memang, bentuk-bentuk bulat terlihat lebih menarik ketika diterapkan pada mobile app design.
Secara psikologis, bentuk-bentuk seperti lingkaran, oval dan ellips menggambarkan keabadian yang tidak memiliki awal dan akhir. Selain itu, bentuk bulat memberikan kesan magis, misterius, dan rahasia.
Karena tidak memiliki sudut yang tajam, secara keseluruhan UI/UX design yang menerapkan bentuk dan sudut membulat terlihat lebih organik dan lembut. Hal ini membawa dampak positif bagi pengguna, karena memberikan kesan ramah dan menyenangkan ketika mereka menggunakan mobile app.
Selain itu, sudut dan bentuk membulat mampu meredakan stress bagi pengguna dan menghilangkan impresi negatif jika terdapat masalah teknis atau bug pada mobile app. Dengan demikian, tren bentuk dan sudut yang membulat tampaknya akan bertahan lama pada mobile app design.
Video Interactions
Sejak tahun lalu, pandemi Covid-19 telah melanda seluruh dunia dan belum ada tanda-tanda dunia pulih seperti semula. Keadaan yang demikian memaksa seluruh penduduk bumi mengubah kebiasaan lama demi memutus rantai penyebaran virus Corona.
Salah satunya dengan membatasi mobilitas dan melakukan segala aktivitas, seperti belajar dan bekerja dari rumah. Hal tersebut awalnya pasti menyulitkan bagi sebagian orang, terlebih mereka yang biasa berinteraksi secara langsung dengan orang lain.
Kondisi seperti itu membuat orang-orang mulai mencari cara untuk tetap terhubung dan berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus keluar rumah. Salah satunya ialah dengan menggunakan mobile app yang menawarkan fitur video interaction, seperti Zoom dan Google Meet.
Dilansir Bloomberg, saham Zoom naik secara signifikan hingga 300 persen sejak pandemi Covid-19 melanda, yakni awal Maret 2020. Saham yang melesat naik berbanding lurus dengan keuntungan yang besar, berkat lonjakan jumlah pengguna sejak maraknya rapat jarak jauh via video communications.
Pada tahun 2021 ini, akan banyak mobile app serupa dengan Zoom atau Google Meet yang bermunculan dan semakin memudahkan kita dalam mengakomodasi kebutuhan komunikasi pada masa pandemi. Karena kondisi yang tidak pasti membuat orang-orang lebih memilih berinteraksi secara online daripada bertemu secara tatap muka.
Data Visualization
Masih ingat dengan diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, dan bentuk visualisasi data lainnya pada pelajaran matematika dulu? Mungkin sebagian dari anda menganggap pelajaran tentang menghitung dan menampilkan visualisasi data dalam bentuk diagram sebagai sesuatu yang membosankan.
Padahal visualisasi data sangat penting dan berguna pagi pengguna untuk memahami informasi-informasi penting yang bermanfaat. Tantangan itu yang dihadapi para UI/UX designer, untuk membuat visualisasi data menjadi sesuatu yang menyenangkan.
Lahirlah sebuah tren mobile app design yang mengedepankan visualisasi data yang ditampilkan secara menarik dan menyenangkan. Dengan begitu, pengguna bisa melihat data dan angka yang disajikan tanpa merasa bosan.
Menampilkan visualisasi data secara menarik dan menyenangkan dapat meningkatkan interaksi pengguna. Anda bisa menambahkan sedikit kreativitas, misalnya menggunakan jenis grafik, animasi, dan warna yang unik pada data-data yang ditampilkan pada pengguna.
Penggunaan warna-warna futuristik dan animasi yang halus bisa membuat pengguna betah berlama-lama melihat data yang anda sajikan. Pada akhirnya, visualisasi data tak hanya sekadar memberikan wawasan dan informasi bagi pengguna, tapi juga memberikan kesan nyaman dan indah yang dapat meningkatkan user experience.
Gradient Colors
Gradient colors adalah tren web design yang kini juga banyak diterapkan pada UI/UX mobile app design. Gradient colors bisa dibilang sebagai penyeimbang untuk tren dark mode.
Pasalnya, penggunaan gradient colors pada dark mode bisa mempercantik tampilan UI sebuah mobile app. Apalagi sekarang ini penggunaan gradient color pada mobile app design lebih serbaguna dibandingkan dengan beberapa tahun silam.
UI/UX designer tidak lagi dibatasi untuk menggunakan hanya dua warna untuk membentuk gradient. Mereka saat ini cenderung bermain-main dengan palet yang lebih kaya warna.
Bahkan banyak mobile app terkemuka menggunakan gradient colors sebagai logo apps, misalnya Facebook Messenger dan Instagram. Menggunakan gradient yang berisikan palet dengan aneka warna pada mobile app sudah pasti merupakan pilihan yang sangat tepat.
Password-less Login
Seiring dengan banyaknya mobile app yang digunakan setiap hari, pasti sulit untuk mengingat password untuk masing-masing mobile app. Pada tahun 2021 ini, tren password-less login akan menjadi lebih populer.
Tren UI/UX design modern ini didasarkan pada ide untuk masuk ke dalam app atau sistem tanpa harus memasukkan password. Ini adalah berita gembira bagi anda yang pelupa, karena anda tidak perlu lagi untuk mengingat-ingat password tiap kali login ke app.
Ada beberapa jenis password-less login yang telah digunakan mobile app. Diantaranya adalah face detection, fingerprint authentication, link untuk login, maupun one-time password (OTP).
Manfaat terbesar dari penggunaan password-less login adalah peningkatan keamanan ketika menggunakan mobile app. Selain itu, user experience juga meningkat, karena pengguna tidak perlu mengingat password yang berbeda untuk setiap mobile app yang digunakan.
Metode login dengan memasukkan password kini telah usang dan tidak lagi efektif. Dengan demikian, tren password-less login akan semakin berkembang dan diimplementasikan pada lebih banyak mobile app di tahun-tahun yang akan datang.
Kesimpulan
Itu tadi 12 tren design mobile app terbaik di tahun 2021. Secara garis besar, semua tren mobile app design tahun 2021 memiliki tujuan yang sama, yakni menggunakan pendekatan teknologi terbaru untuk membuat kehidupan pengguna menjadi lebih baik.
Tentu saja, semua pengembang ingin mobile app besutan mereka tampak menonjol dan sukses. Untuk bisa mencapainya, diperlukan perpaduan yang mulus dan tidak dapat dipisahkan antara UI dan UX yang diimplementasikan pada mobile app.
Jika anda ingin menarik perhatian pengguna untuk menggunakan mobile app anda, diperlukan UI dan UX yang luar biasa. Pasalnya, design yang menarik secara visual saja tidak cukup untuk membuat pengguna betah berlama-lama menggunakan mobile app anda.
Mobile app design dengan pendekatan berorientasi user adalah masa depan tren design mobile app. Kedepannya, akan semakin banyak inovasi pada mobile app design yang semakin memudahkan kehidupan pengguna.
Semoga artikel kali ini bisa memberikan anda ide dan inspirasi dalam mendesain mobile app milik anda sendiri sesuai dengan perkembangan tren UI/UX design. Sampai jumpa lagi!
Lanjutkan
beberapa entri blog lain yang mungkin anda minati