Desain Web, Aplikasi Mobile, Promosi Online di Indonesia, Japan

Januari 22, 2025 • Knowledge, Business, Mobile App

Integrasi Deeplink dan Applink: Meningkatkan Pengalaman Pengguna Web dan Aplikasi

Integrasi Deeplink dan Applink: Meningkatkan Pengalaman Pengguna Web dan Aplikasi Pernahkah Anda mengklik tautan yang langsung membuka aplikasi yang terinstal di perangkat Anda? Kejadian umum ini pada platform seperti e-commerce dimungkinkan melalui teknologi tautan pintar. Berikut beberapa alasan mengapa integrasi deeplink dan applink sangat bermanfaat: 1. Keamanan Lebih Baik: Deeplink melindungi pengguna dari ancaman scam dengan memastikan tautan tidak dapat mengarahkan ke aplikasi pihak ketiga yang berisiko, sehingga mengurangi potensi serangan malware. 2. Navigasi Halaman yang Tepat: Ketika pengguna mengklik tautan produk tertentu, aplikasi langsung terbuka di halaman produk tersebut (jika terinstal). Jika aplikasi tidak terinstal, pengguna tetap diarahkan ke halaman yang sama di versi web. 3. Pengalaman Pengguna yang Lancar: Deeplink memungkinkan transisi mulus antara aplikasi dan web, menciptakan pengalaman pengguna yang nyaman dan meningkatkan retensi pengguna. 4. Berbagi Tautan dengan Mudah: Dengan deeplink, pengguna dapat berbagi tautan langsung ke halaman tertentu. Tanpa deeplink, penerima tautan harus mencari halaman tersebut secara manual di aplikasi. Learn more: The Importance of Mobile-Friendly Websites Istilah Penting: Deeplink, Applink, dan Weblink Memahami istilah kunci dalam teknologi ini: Weblink: Tautan standar yang umum digunakan, seperti timedoor.net. Deeplink: URL yang mirip dengan weblink tetapi dapat membuka halaman tertentu dalam aplikasi. Jika aplikasi tidak terinstal, pengguna diarahkan ke halaman web. Applink: URL yang dirancang khusus untuk membuka halaman dalam aplikasi, seperti app:timedoor.net. Mengapa Menggunakan Applink? Meskipun deeplink efektif untuk banyak kasus, applink lebih cocok dalam situasi tertentu: 1. Identifikasi Jalur URL yang Ambigu Jika sebuah website menggunakan URL seperti example.com/contoh_barang untuk produk dan example.com/post untuk artikel, aplikasi mungkin kesulitan menentukan halaman yang harus dibuka. Applink membantu mengarahkan tautan secara eksplisit ke aplikasi. 2. Masalah Infinite Loop di Webview Bayangkan Anda sedang menggunakan sebuah aplikasi, lalu mengklik tautan seperti "Kebijakan Privasi" yang seharusnya dibuka di dalam aplikasi itu sendiri (melalui WebView). Tapi, ada masalah: tautan tersebut secara otomatis memicu deeplink, yang dirancang untuk membuka aplikasi utama. Akibatnya: WebView di aplikasi terbuka. WebView memicu deeplink untuk membuka aplikasi utama. Aplikasi utama terbuka kembali ke WebView. Siklus ini terus berulang (WebView > aplikasi > WebView > aplikasi), menyebabkan loop tak berujung. Hasilnya? Aplikasi nge-hang atau bahkan perangkat menjadi lambat karena penggunaan memori yang berlebihan. Solusi dengan Applink: Untuk mengatasi ini, applink dapat digunakan untuk memastikan tautan tertentu (seperti kebijakan privasi atau halaman lain) tetap berada di dalam WebView tanpa memicu siklus tak berujung. Dengan applink, aplikasi akan tahu kapan harus membuka tautan di WebView dan kapan harus membuka aplikasi utama. Learn more: Adaptive Theme in iOS native Implementasi Deeplink dan Applink Android Untuk menambahkan deeplink atau applink, modifikasi file AndroidManifest.xml dengan kode berikut: xml <intent-filter android:autoVerify="true"> <action android:name="android.intent.action.VIEW" /> <category android:name="android.intent.category.DEFAULT" /> <category android:name="android.intent.category.BROWSABLE" /> <data android:scheme="https" /> <data android:host="yourdomain.com" /> <!-- Ganti dengan domain Anda --> </intent-filter> Di server, tambahkan file assetlinks.json di direktori .well-known: json [ { "relation": ["delegate_permission/common.handle_all_urls"], "target": { "namespace": "android_app", "package_name": "com.application.id", <!-- Ganti dengan application ID --> "sha256_cert_fingerprints": [ "10:9B:4B:1E:DC:E7:ED:92:5A:2B:41:E6:CA:1B:9B:DE:63:B2:08:58:1C:F4:8D:D8:25:F4:9D:CD:5E:4D:BE:48" <!-- Ganti dengan fingerprint aplikasi --> ] } } ] Validasi dengan perintah berikut: bash adb shell am start -a android.intent.action.VIEW \ -c android.intent.category.BROWSABLE \ -d https://yourdomain.com iOS Untuk iOS, tambahkan domain Anda di Signing & Capabilities: + Capability > Associated Domains. Kemudian tambahkan entri berikut di info.plist: xml <key>CFBundleURLName</key> <string>yourdomain.com</string> <!-- Ganti dengan domain Anda --> <key>CFBundleURLSchemes</key> <array> <string>https</string> </array> Di server, tambahkan file apple-app-site-association di direktori .well-known: json { "applinks": { "apps": [], "details": [ { "appID": "teamId.com.application.id", <!-- Ganti dengan {team id}.{bundle id} --> "paths": ["/page1", "/page2"] <!-- Tambahkan halaman yang bisa membuka aplikasi --> } ] } } Untuk memverifikasi, akses: https://app-site-association.cdn-apple.com/a/v1/yourDomain.com Learn more: How to Prepare Your Business for Black Friday, Cyber Monday, and the Holiday Season Kesimpulan Jika anda ingin membuat aplikasi dan web yang seemless dan saling terintegrasi. Timedoor Indonesia dapat membantu Anda mengimplementasikan teknologi ini, jangan ragu untuk menghubungi kami untuk konsultasi. Tim ahli kami siap membantu Anda menciptakan pengalaman pengguna yang lancar dan efisien.

Read more

September 19, 2024 • Knowledge, Mobile App

Implementasi Deteksi Wajah dengan Flutter: Meningkatkan Keamanan dan Pengalaman Pengguna

Teknologi pengenalan wajah semakin menjadi fitur standar dalam aplikasi modern, terutama di sektor-sektor yang memerlukan keamanan tinggi seperti perbankan, dompet digital, dan layanan pinjaman online. Meskipun Pengenalan Wajah memberikan tingkat keamanan yang tinggi, Deteksi Wajah sering kali merupakan langkah awal yang penting dalam proses ini, menawarkan manfaat signifikan baik dalam hal keamanan maupun pengalaman pengguna. Mengapa Deteksi Wajah Penting Deteksi Wajah adalah proses untuk mengidentifikasi dan menemukan wajah manusia dalam media digital—foto, video, atau feed kamera langsung—menggunakan teknologi AI canggih. Langkah awal ini sangat penting karena beberapa alasan: 1. Keamanan yang Ditingkatkan: Deteksi Wajah bertindak sebagai filter awal untuk mengidentifikasi wajah sebelum proses Pengenalan Wajah yang lebih mendalam diterapkan. Ini membantu melindungi informasi sensitif dengan memastikan hanya data yang relevan yang diproses, mengurangi risiko akses tidak sah. 2. Pengalaman Pengguna yang Disederhanakan: Dengan mengintegrasikan Deteksi Wajah, aplikasi dapat memperlancar interaksi pengguna. Pengguna mendapatkan pengalaman yang lebih mulus di mana fitur wajah dikenali secara otomatis tanpa perlu memasukkan PIN atau kata sandi secara manual. 3. Efisiensi Sumber Daya: Deteksi Wajah memerlukan sumber daya yang lebih sedikit dibandingkan dengan Pengenalan Wajah. Dengan menangani proses deteksi secara lokal di perangkat dan menunda tugas pengenalan yang lebih menuntut ke server, aplikasi dapat mengoptimalkan kinerja dan mengurangi beban server. Learn more: https://flutter.dev/multi-platform/mobile Apa Itu Deteksi Wajah? Deteksi Wajah melibatkan analisis media digital menggunakan AI untuk menemukan wajah manusia. Proses ini mencakup: 1. Peningkatan Gambar: Meningkatkan kualitas gambar dan menghilangkan elemen yang tidak relevan (misalnya, gedung, lanskap) untuk fokus pada fitur wajah. 2. Identifikasi Fitur: Mendeteksi fitur wajah utama, mulai dari mata, dan kemudian mengidentifikasi kontur lain seperti alis, hidung, dan mulut. 3. Validasi: Memastikan bahwa fitur yang terdeteksi merupakan wajah. Algoritma umum untuk Deteksi Wajah meliputi: Algoritma Viola-Jones Metode berbasis pengetahuan atau aturan Jaringan Saraf Konvolusional (CNN) Learn more:https://www.techtarget.com/searchenterpriseai/definition/face-detection Apa Itu Pengenalan Wajah? Pengenalan Wajah membangun dari Deteksi Wajah dengan mencocokkan wajah pengguna dengan template yang disimpan di database. Langkah ini digunakan untuk autentikasi dan melibatkan: 1. Pembuatan Faceprint: Membuat representasi digital unik (Faceprint) dari wajah yang terdeteksi. 2. Pencocokan Database: Membandingkan Faceprint dengan yang disimpan dalam database sistem. 3. Penilaian Akurasi: Menentukan akurasi kecocokan, dengan target skor di atas 90% untuk mengonfirmasi identitas. Learn more: https://www.kaspersky.com/resource-center/definitions/what-is-facial-recognition Amazon Web Services (AWS) menawarkan alat seperti Amazon Rekognition untuk menyederhanakan implementasi Pengenalan Wajah, menyediakan solusi robust untuk mengintegrasikan kemampuan penglihatan komputer canggih ke dalam aplikasi.     Also Interesting: Adaptive Theme in iOS native Implementasi Deteksi Wajah di Flutter Untuk mengimplementasikan Deteksi Wajah di Flutter, kita menggunakan paket google_ml_kit, yang mengintegrasikan berbagai fitur Machine Learning termasuk Deteksi Wajah. Paket ini memungkinkan Anda untuk: 1. Deteksi Waktu Nyata: Menggunakan fitur Camera Preview Flutter bersamaan dengan paket Deteksi Wajah untuk mengidentifikasi wajah secara waktu nyata. 2. Pemrosesan Efisien: Mencocokkan wajah yang terdeteksi dengan frame untuk memastikan akurasi dan menghindari pemrosesan beberapa wajah secara bersamaan. 3. Integrasi Backend: Menangkap dan mengirim gambar ke backend, di mana Amazon Rekognition dapat melakukan Pengenalan Wajah, mengoptimalkan pemrosesan lokal dan server. Proses implementasi dapat dilihat dalam diagram swimlane di bawah ini. Learn more: https://pub.dev/packages/google_ml_kit Also Interesting: How to: Create Private Package React Native Dengan mengintegrasikan Deteksi Wajah ke dalam aplikasi Flutter Anda, Anda meningkatkan keamanan, memperbaiki pengalaman pengguna, dan mengoptimalkan kinerja aplikasi. Pendekatan ini tidak hanya memperlancar autentikasi tetapi juga memastikan bahwa hanya data yang relevan yang diproses, menyeimbangkan efisiensi dengan langkah-langkah keamanan yang efektif. Jika anda ingin meningkatkan keamanan aplikasi dengan mengintegrasikan Deteksi Wajah ke dalam aplikasi anda, hubungi kami untuk diskusi!

Read more

Juli 15, 2024 • Knowledge

Meningkatkan Pengalaman Pengguna: Implementasi Mode Gelap dalam Pengembangan Aplikasi

Menghadirkan Mode Gelap dalam Pengembangan Aplikasi Di era teknologi yang berkembang pesat saat ini, para pengembang terus berinovasi untuk menciptakan aplikasi dengan antarmuka yang dinamis dan menarik. Salah satu tren yang menonjol adalah integrasi mode gelap, yang memiliki beberapa keuntungan seperti lebih ramah bagi mata, mengurangi paparan cahaya biru, menghemat daya baterai, dan menawarkan tampilan yang elegan. Namun, mode gelap juga memiliki kekurangan, seperti membuat teks panjang lebih sulit dibaca dan menyebabkan mata cepat lelah bagi beberapa pengguna. Untuk memenuhi preferensi pengguna yang beragam, aplikasi besar seperti WhatsApp dan Facebook menawarkan tema adaptif yang berubah berdasarkan waktu atau pengaturan pengguna. Menerapkan mode gelap dalam aplikasi Anda mungkin tampak menakutkan, tetapi dengan layanan pengembangan TI dari Timedoor Indonesia yang ahli, ini adalah proses yang sederhana. Dengan fokus pada dua elemen utama—warna dan ikon—Anda dapat dengan mudah membuat aplikasi yang mendukung mode gelap. Mempermudah Implementasi Mode Gelap dengan Warna 1. Buka Assets dalam proyek Anda dan tambahkan set warna baru dengan mengklik ikon (+) di bagian bawah. 2. Dalam menu tampilan, pilih Any, Dark. Ini akan memberi Anda dua opsi warna: satu untuk tampilan default dan satu untuk mode gelap. 3. Ubah warna sesuai kebutuhan di pengaturan. Dalam storyboard, menu warna sekarang akan menampilkan warna aset:   4. Untuk menggunakan warna dalam kode, pang   gil perintah: UIColor(named: "danger_main"). Pastikan nama aset benar untuk mencegah crash. Contoh: self.backgroundColor = UIColor(named: "danger_main")   Menyesuaikan Ikon untuk Mode Gelap Tambahkan dua versi setiap ikon (untuk tema terang dan gelap) ke aset, mirip dengan menambahkan warna. Ubah gambar dengan menyeretnya ke dalam kotak yang disediakan. Gunakan perintah UIImage(named: "ic_radio_btn_selected") atau pilih melalui editor: Contoh: checkedUIImageView?.image = UIImage(named: "ic_warning") Transformasi Pengembangan Aplikasi Anda dengan Timedoor Indonesia Membuat aplikasi dengan mode gelap tidak harus rumit. Dengan layanan pengembangan TI dari Timedoor Indonesia, Anda dapat dengan mudah mengintegrasikan tema dinamis dan meningkatkan pengalaman pengguna. Tim kami berdedikasi untuk memberikan solusi terkini yang membuat aplikasi Anda menonjol di pasar yang kompetitif. Siap meningkatkan pengembangan aplikasi Anda? Hubungi Timedoor Indonesia hari ini dan biarkan kami membantu Anda membangun aplikasi yang sempurna sesuai kebutuhan Anda. Selamat Coding! 🌾🌾🌾

Read more